Minggu, 17 Februari 2013

Mematikan remote repository di Linux openSUSE

Sebelumnya kan uda bahas yang di si Debian, sekarang yang di turunannya si Red Hat alias si SUSE yang opensource alias lagi si openSUSE.

zypper.
Sudah familiar kan dengan aplikasi text mode yang satu ini. Ya pastilah kecuali untuk orang yang selalu memakai semi-GUI Yast.

zypper adalah paket yang digunakan untuk manajemen software, sama seperti apt bila di Debian.

ok langsung saja.
ketik "zypper modifyrepo --disable --remote" dan eksekusi dengan tekan Enter.

kemudian bila berhasil, akan muncul tampilan berikut.

sekian, semoga membantu.

tested on: openSUSE 11.3 x86 (root@indra)

Mematikan remote repository di Linux Debian

Wow, mematikan sekali ya.

Bukan mati seperti itu kok, bahasa resminya adalah "menonaktifkan".

secara default, Debian 5 akan mencari di repository terdekat, misalnya di DVD atau CD yang kita pasang saat instalasi di awal. Tapi untuk berjaga-jaga sajalah, apa salahnya juga sih.
ok, langsung saja.
buka file dengan text editor sesuka Anda, kalo saya kebetulan apa adanya, jadi ya pake' nano.
"nano /etc/apt/source.list"

kemudian akan nampak file source.list tersebut.

tambahkan character pagar pada semua remote atau internet repository seperti berikut.

keluar dan save file source.list tersebut.
bila menggunakan nano, maka Ctrl + X, kemudian tekan Y, tekan Enter.

sekian, semoga membantu.

tested on: Debian 5 x86 (root@indra)

Membuat virtual switch di VirtualBox

Hahahaha.

Loh ada apa, kok saya tertawa ya.
Ndak kok, saya hanya sedikit terheran saja. Teman-teman saya selalu ribut dan ribet sendiri kalo ada tugas membuat laporan server. Mereka berebut komputer.

ketika Anda mempunyai laptop atau PC dengan RAM lebih dari 4 GB. Harusnya Anda tenang dan membuka aplikasi VirtualBox, buat paling tidak 3 virtual machine masing-masing sebagai router, server dan client.
nyalakan ketiganya sekaligus bersamaan dan atur setting network cardnya menjadi "Internal Network", sesuaikan nama dari internal networknya agar network card dari masing-masing virtual machine dapat menyatu seolah-olah dalam satu perangkat switch.
jangan lupa setting menjadi "allow all" agar semua paket data yang dikirim tidak difilter oleh sistem security dari VirtualBox.

sekian, semoga membantu Anda agar tidak berebut komputer untuk praktek server.

glek!
ada apa?
ada sedikit saran, praktek di virtual pastilah berbeda dengan secara langsung dengan perangkat keras sesungguhnya, jadi tetaplah mencari kesempatan untuk bisa praktek yang sesungguhnya.

selamat berjuang!

tested on: Windows 7 x64 (virtual machines : almost all OS)

Mencari nama paket di Linux Debian

"Waduh, saya lupa paket yang harus saya install".

Saat hari-hari biasa, mungkin itu sesuatu yang menyenangkan seolah-olah bercanda. Namun pada saat ujian, mungkin bisa menyebabkan Anda menangis tak henti-hentinya, apalagi saat lomba, wah deg-deg banget.

gampang.
berdasarkan pengalaman ngoprek aja.

untuk install kan "apt-get", untuk uninstall juga "apt-get".
nah kalo untuk nyari, pastinya "apt-cache" donk.
coba aja misal, "apt-cache search mysql" tanpa tanda kutip, terus enter.

dan hasilnya seperti ini.

pasti banyak orang protes.
"kok ada bagian yang kepotong ya di atasnya? berarti ada paket yang ndak kelihatan di screen kita donk?"
ok lah, tahu "less" atau "more" ndak?
yuk kita coba.
"apt-cache search mysql | less"

dan hasilnya, bisa di scroll dengan tombol arah di keyboard.

kalo "more" gimana?
ok lah.
"apt-cache search mysql | more"


dan hasilnya, ada "more" nya.

semoga membantu permasalahan Anda.

tested on: Debian 5 x86 (root@indra)

Mengatasi terminal linux yang "morat-marit"

Text mode memang membosankan, lebih membosankan lagi ketika saat kita lagi serius bermain-main bash command, eh malah macet dan menampilkan tampilan yang morat-marit tidak karuan.

cara mengatasinya sangat gampang, ini hasil saya berimajinasi.
reset.

ya, memang reset.

ketikkan "reset" tanpa tanda kutip dan eksekusi atau tekan enter.


terminal linux kita bersih dan normal kembali.

tested on: Debian 5 x86 (root@indra)